Zahra Perluhutan Ritonga, Mahasiswa Program Studi D3 Alat Berat Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) berhasil mengharumkan nama kampus dalam Kejuaraan Invitasi Mahasiswa Nasional Cabang Olahraga Shorinji Kempo yang digelar di Jakarta pada 19–22 Mei 2025.
Mahasiswa yang akrab disapa Luhut itu meraih medali perak pada nomor randori putra kelas 70–75 kg, mewakili kontingen Perkemi Kalimantan Selatan.
Pembina sekaligus Pelatih UKM Shorinji Kempo Poliban, M. Khafidz Arifin, S.T., M.T., menyampaikan apresiasinya atas perjuangan Luhut. Ia juga menjabat Komisi BINPRES Shorinji Kempo Pengprov Kalimantan Selatan.
“Saya mengucapkan selamat, sukses, dan sangat bangga kepada Luhut. Saya menyaksikan langsung bagaimana ia menjalani latihan fisik dan teknik untuk kejuaraan ini maupun ajang nasional dan daerah lainnya. Meski sempat cedera saat bertanding, ia tetap semangat, dan kini cederanya sudah ditangani dengan baik,” ujar Khafidz.
Menurutnya, Luhut adalah sosok mahasiswa yang memiliki semangat pantang menyerah, bermental juara, namun tetap menjunjung tinggi sportivitas dan filosofi Shorinji Kempo: Kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman, kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan.
“Sebagai Ketua UKM Shorinji Kempo Poliban, Luhut memberi contoh lead by example bahwa kegiatan akademik dan ekstrakurikuler bisa berjalan bersamaan dan saling mendukung, baik dari sisi hardskill maupun softskill,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan bahwa nilai-nilai luhur dari beladiri Shorinji Kempo yang diterapkan Luhut, seperti disiplin, tanggung jawab, dan kepemimpinan, sangat berguna untuk menghadapi dunia kerja nanti.
Sementara itu, Luhut mengaku bangga bisa membawa nama Poliban bersaing di kancah nasional.
“Saya bersyukur dan bangga bisa membawa nama Poliban di pundak saya,” ucapnya.
Luhut bercerita bahwa pertandingan diikuti oleh 41 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia, baik universitas maupun politeknik. Meski hanya mengirimkan satu atlet, Poliban berhasil menempati peringkat ke-14.
Dirinya menuturkan medali emas sebenarnya hampir diraih, namun di tengah pertandingan, ia mengalami dislokasi pada bahu kiri. Cedera tersebut membuatnya harus menjalani perawatan dan opname selama satu malam di RS Mitra Keluarga, Jakarta Barat.
“Pelatih saya memberi nasihat dan semangat, dan itu membuat saya bangkit lagi. Saya ingin terus mengikuti pertandingan nasional lainnya,” tuturnya.
Ke depan, Luhut telah bersiap mengikuti sejumlah kejuaraan besar, di antaranya World Taikai Championship (Agustus 2025) di Bali, PON Beladiri (Oktober 2025) di Kudus, Porprov Kalsel (November 2025) di Tanah Laut, dan Pra-PON Cabor Shorinji Kempo 2026 di Nusa Tenggara Barat.
“Saya akan terus berusaha memberikan yang terbaik. Terima kasih untuk para pelatih, official, manajer, dan Poliban atas seluruh dukungannya,” pungkasnya.