Poliban dan Tim Koordinasi Daerah Vokasi Dorong Penguatan SDM Lokal dan Migran Menuju Indonesia Emas 2045

by meira

Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) bekerja sama dengan Tim Koordinasi Daerah Vokasi menggelar kuliah umum bertajuk “Penguatan Pendidikan Vokasi sebagai Pilar Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja Lokal dan Migran Menuju Indonesia Emas 2045”. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, menggabungkan metode luring dan daring, dan diikuti oleh mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Poliban. Berlangsung di Gedung Kantor Utama Ruang Multimedia Poliban Lantai 2, Senin 26 Mei 2025.

Kegiatan diawali dengan sambutan Ketua Jurusan Administrasi Bisnis Poliban, Adi Pratomo, yang menekankan pentingnya peran aktif mahasiswa dalam menyerap ilmu dari para narasumber

“Metode hybrid memungkinkan kehadiran lebih luas. Harapan kami, mahasiswa bisa menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari kegiatan ini,” ungkapnya.

Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Direktur Poliban, Joni Riadi, yang hadir secara daring. Dalam sambutannya, Joni menyampaikan apresiasi kepada Kadin Kalimantan Selatan dan seluruh narasumber yang telah hadir dan berbagi ilmu. Ia juga menekankan pentingnya pendidikan vokasi dalam menghadapi tantangan bonus demografi menuju 2045.

“2030 hingga 2045 adalah puncak demografi yang membawa dampak positif seperti pertumbuhan ekonomi dan peluang kerja. Namun, di balik itu ada tantangan berupa ketidakseimbangan kualitas SDM dan keterbatasan lapangan kerja. Pendidikan vokasi harus mengambil peran penting dalam menghasilkan tenaga kerja yang terampil, profesional, dan berdaya saing global,” tegasnya.

Kuliah umum ini menghadirkan sejumlah narasumber dari dunia usaha, pemerintah, dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Vokasi dan Sertifikasi, Adi Mahfudz, memaparkan materi bertema “Sinergi Vokasi dan Dunia Usaha untuk Daya Saing Nasional dan Global”.

Ia menyampaikan lima langkah strategis bagi mahasiswa Poliban dalam menghadapi era Industri 4.0 dan Society 5.0, serta pentingnya link and match antara vokasi dan dunia industri.

“Vokasi harus berbasis industri, berpijak pada kearifan lokal, dan tumbuh dari potensi daerah. Vokasi adalah jalan cepat untuk mencetak SDM unggul. Indonesia Emas 2045 bukan tentang siapa yang paling pintar, tapi siapa yang paling siap,” katanya.

Narasumber selanjutnya, Agusdin, selaku Wakil Ketua Kadin Bidang Ketenagakerjaan, turut memotivasi mahasiswa agar mampu bersaing di dalam maupun luar negeri. Ia juga menyoroti keberhasilan pekerja migran Indonesia sebagai contoh nyata kesiapan SDM vokasi.

“Kalau anda mau bekerja didalam negeri maka persiapkan bekerja didalam negeri begitupun jika ingin bekerja di luar negeri, persiapkan dengan matang dari sekarang,” beber Agus

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan, Pelatihan, Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kalsel, Indah Fajar Wati, menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, industri, dan pendidikan vokasi.

“Kita harus memastikan kebutuhan industri bisa dipenuhi oleh lulusan vokasi, sehingga penempatan tenaga kerja bisa lebih optimal dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sebagai penutup, Sinta Laksmi Dewi dari Kadin Kalimantan Selatan menekankan komitmen Kadin dalam mendukung sistem vokasi nasional, termasuk melalui implementasi Perpres No. 68 Tahun 2022. Ia juga menjelaskan bahwa Kadin Kalsel tengah membangun sistem pasar kerja digital yang dapat diakses 24 jam, guna mempertemukan lulusan vokasi dengan kebutuhan industri.

“Kami juga secara aktif memberikan masukan kepada pemerintah mengenai perkembangan tren kompetensi vokasi yang dibutuhkan industri. Dengan sinergi ini, kita harapkan sistem vokasi yang relevan dengan kebutuhan daerah dan kearifan lokal bisa terwujud,” pungkasnya.

You may also like

Copyright @2021  All Right Reserved – Politeknik Negeri Banjarmasin