Pendidikan Politeknik Negeri Banjarmasin didasarkan pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, PP No. 60 Tahun 1999, SK Mendiknas No. 232/U/2000, No. 045/U/2002, dan No. 149/0/2002. Sedangkan tujuan pendidikan Politeknik adalah menghasilkan tenaga profesional dengan kualitas sebagai berikut:
- Bertaqwa kepada Tuhan YME sesuai dengan agama/kepercayaan yang dianutnya.
- Berjiwa Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi.
- Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi.
- Menerapkan keterampilan teknologi yang dimilikinya sesuai bidang keahliannya dalam kegiatan produktif.
- Mampu bersikap, dan bertindak sebagai praktisi.
SEJARAH POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
Awal Sejarah berdirinya Politeknik Negeri Banjarmasin, dimulai dari dibuka nya Politeknik Pertama pada tingkat tersier pada tahun 1976. Politeknik tersebut adalah Politeknik Mekanik Swiss. Pendidikan Politeknik tersebut dilaksanakan dalam rangka kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federal Swiss, yang pada tingkat teknis ditangani secara bersama oleh Institut Teknologi Bandung dan Swiss Contact. Gagasan Pendidikan Politeknik sebagai lembaga pendidikan keahlian khusus pada tingkat tarsier memperoleh tanggapan yang baik.
Setelah Gagasan Pendidikan Politeknik mendapat tanggapan yang baik, pada tahun 1978 Pemerintah mendirikan 6 (enam) buah Politeknik Teknologi di enam Perguruan Tinggi Negeri yaitu; Politeknik USU di Medan, Politeknik UNSRI di Palembang, Politeknik UI di Jakarta, Politeknik ITB di Bandung, Politeknik UNDIP di Semarang dan Politeknik UNIBRAW di Malang.
Hal tersebut merupakan suatu persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan World Bank yang dinyatakan dalam suatu perjanjian yaitu “Loan Agreement†untuk pelaksanaan program ini, yang dikemudian hari dikenal dengan nama Proyek Pengembangan Pendidikan Politeknik. Berbeda dengan Politeknik Mekanik Swiss ITB yang memusatkan pendidikan keahlian pada berbagai kemampuan spesifik disuatu bidang teknik yaitu Teknik Pengerjaan Logam untuk Industri Manufaktur, seperti ; Perawatan Mesin, Pembuatan Mesin Perkakas, Perancangan dan Pengecoran, maka 6 (enam) lembaga Pendidikan Politeknik yang tersebut di atas meliputi bidang teknik yang lebih luas, yaitu bidang Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Listrik dan Teknik Elektronika.
Empat tahun kemudian, tepat nya pada tahun 1982 keenam Politeknik yang sudah didirikan atas kerja sama Pemerintah Indonesia dan World Bank itu, telah menerima mahasiswa untuk Program Diploma 3 dan pada tahun 1985 telah menghasilkan lulusan dengan keterampilan yang tinggi, sehingga dengan cepat mendapatkan pekerjaan ataupun membuka usaha secara mandiri.
Melihat prospek kinerja Politeknik yang baik dan menghasilkan lulusan dengan kemampuan keterampilan yang mumpuni, maka melalui program“Loan Agreement II†dengan pihak yang sama yaitu World Bank, pada tahun 1986 mulai dibangun lagi 11 (sebelas) Politeknik di-sebelas Perguruan Tinggi lainnya, dimana program pendidikannyapun diperluas dengan membuka program pendidikan ke-Tataniaga-an. Satu diantara sebelas lembaga pendidikan Politeknik tersebut adalah Politeknik Univesitas Lambung Mangkurat yang sejak tahun 1987 secara formal mulai menyelenggarakan pendidikan pada tingkat Diploma 2 dengan 3 (tiga) jurusan, masing-masing : Teknik Sipil, Teknik Mesin, dan Teknik Listrik.
Sesuai kebutuhan pendidikan di Indonesia yang kian berkembang, maka pada tahun 1989, dikeluarkan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional dan PP No. 30 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi, membuat akreditasi Politeknik menjadi semakin mantap.
Kemudian, delapan tahun setelah pemerintah mengeluarkan peraturan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989. Dengan adanya bantuan dan EEDP (Engineering Education Development Project), maka pada tahun akademik 1997/1998 jenjang pendidikan di Politeknik Unlam ditingkatkan dari diploma 2 menjadi Diploma 3.
Pada perkembangan berikutnya lagi, berdasarkan kebutuhan Administratif dan Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Politeknik. Pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 080/0/1997 pada tanggal 28 April 1997, yang menyatakan bahwa Politeknik Unlam dinyatakan mandiri, terpisah dari Universitas Lambung Mangkurat, sehingga namanya berubah dari Politeknik Unlam menjadi Politeknik Negeri Banjarmasin atau yang hingga sekarang biasa kita singkat dengan nama (POLIBAN) dan pada tahun akademik 1998/1999 ada perluasan program di bidang Tataniaga, yaitu Jurusan Akuntansi dan Administrasi Bisnis.