Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi secara aktif terus mendorong hilirisasi produk dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Vokasi. Hilirisasi produk ini bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian tidak hanya berhenti pada teori saja, namun bisa diterapkan secara praktis dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan dunia industry.
Dalam konteks ini, Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) telah berhasil mewujudkan penelitian terapan berupa Mobile Power Station yang ramah lingkungan, yaitu penelitian mengenai sistem tenaga hibrid surya dan angin yang dirancang khusus untuk industri perikanan pintar (smart fisheries industry), Kamis (01/08/2024).
Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin, Joni Riadi, SST., MT, mengungkapkan bahwa penelitian terapan yang dikembangkan di Poliban sangat penting dalam upaya mengatasi tantangan pemanasan global serta menjawab tantangan dunia industri.
“Upaya ini akan meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, dengan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan teknologi yang berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan industri,” ujarnya.
Dirinya juga membeberkan, penelitian ini merupakan hibah bersaing yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek melalui aplikasi BIMA, dengan skema Penelitian Produk Vokasi yang diketuai oleh Dr. Jazuli Fadil, SST., MT dengan anggota M. Helmy Noor, SST.,MT, Nurmahaludin ST.,MT, dan Khairunnisa, ST.,MT.
Penelitian berfokus pada pengembangan teknologi yang memanfaatkan kombinasi energi terbarukan tenaga surya dan angin untuk menyediakan solusi energi yang efisien dan berkelanjutan bagi sektor perikanan, lanjut Joni Riadi.
“Keberadaan teknologi hibrid tidak hanya menawarkan alternatif sumber energi yang ramah lingkungan, tetapi juga meningkatkan efektivitas operasional dan keberlanjutan industri perikanan secara keseluruhan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas KKP Rusdi Hartono, S.Pi., MP menyampaikan pihaknya sangat mendukung penuh kegiatan penelitian ini, dalam rangka pemberdayaan sumber daya alam yang berkelanjutan, sehingga bisa meningkatkan produktifitas industri perikanan.
“Objek penelitian ini kedepannya bisa dimanfaatkan dan diterapkan pada masyarakat pesisir dan desa tertinggal lainnya, baik untuk kapal nelayan, maupun proses dan pengolahan hasil tangkapan ikan nelayan menjadi produk yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir,” ucapnya.
Dikatakan Rusdi, banyak pihak yang terlibat selama proses penelitian, termasuk sejumlah mitra strategis, diantaranya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan (Dinas KKP), Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Barito Kuala serta BUMDES Desa Lepasan Kabupaten Barito Kuala.
“Melalui kemitraan ini, implementasi teknologi dapat dilakukan lebih tepat sasaran dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya perikanan di Barito Kuala. Oleh karena itu, kami Poliban turut mengapresiasi dan sangat berterimakasih kepada Dinas KKP Provinsi Kalimantan Selatan, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan,” pungkasnya.