Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin Joni Riadi mengapresiasi peresmian bengkel “ELVI SUKESI” ( Electric Vehicles Sukses Reparasi & Konversi) yang juga dihadiri oleh General Manager PT. PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) Ahmad Syauki.
Peresmian Bengkel ELVI SUKESI ditandai dengan prosesi pengguntingan pita oleh General Manager PT. PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) Ahmad Syauki bersama Direktur Poliban Joni Riadi, turut disaksikan pula oleh Wakil Direktur 1, PIC Bengkel Otomotif Poliban, Perwakilan Dinas Perhubungan dan ESDM Provinsi Kalsel serta Beberapa Kepala Sekolah dan Guru SMK Otomotif di Kota Banjarmasin.
“Peresmian bengkel elvi sukesi patut kita sambut gembira, karena bengkel ini tidak hanya dibuka untuk mahasiswa tapi juga untuk masyarakat umum,” ucap Joni Riadi.
Dikatakannya, bengkel elvi sukesi ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat yang ingin mereparasi dan mengkonversi motor berbahan bakar bbm ke listrik.
“Ini adalah yang pertama untuk perguruan tinggi kita membuka bengkel konversi, bengkel ini dibawah naungan program studi D4 Teknologi Rekayasa Otomotif yang bekerja sama dengan PLN. Saya berharap, dengan adanya bengkel ini bisa memberikan manfaat untuk masyarakat luas,” ujarnya.
Bengkel Elvi Sukesi menuai dukungan dari GM PT.PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki, karena dianggap selaras dengan tujuan pemerintah yang tercantum dalam peraturan presiden nomor 18 tahun 2019, yakni perlu adanya pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
“Terima kasih kepada Poliban karena telah ikut dalam program konversi ini, Ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong percepatan terbangunnya ekosistem kendaraan listrik,” demikian kata Syauki dalam acara peresmian bengkel elvi sukesi di Poliban.
Sementara itu, PIC Bengkel Konversi Otomotif Poliban Yuan Perdana membeberkan untuk harga konversi 1 motor biasa menjadi motor listrik dibandrol dengan harga normal sebesar lima belas juta lima ratus ribu rupiah.
“Untuk harga konversi ada dua, ada harga normal ada subsidi dari pemerintah, nah harga normal itu lima belas juta lima ratus ribu rupiah tapi kalau sama surat menyuratnya dan biaya mekanik tujuh belas juta rupiah, sedangkan harga subsidi bisa dapat potongan sampai sepuluh juta rupiah, nah kemungkinan di tahun 2025 nanti subsidi itu akan dilanjutkan lagi oleh pemerintah,” ungkapnya.
Yuan juga menyampaikan, bengkel elvi sukesi juga telah menyelenggarakan pelatihan konversi motor bbm menjadi motor listrik batch 1 untuk pelajar dan mahasiswa.
“Alhamdulillah bengkel elvi sukesi kami sudah sesuai standar permenhub tahun 2020 yang diberikan izin untuk mengkonversi dan memberikan rekomendasi pada samsat terkait kelayakan kendaraan listrik konversi, jadi bagi masyarakat yang ingin meneruskan surat menyurat bbm ke motor listrik silahkan ajukan ke bengkel konversi otomotif Poliban,” pesannya.