Pemerintah Kabupaten Balangan melalui Bappedalitbang Balangan, bekerja sama dengan Politeknik Negeri Banjarmasin untuk melakukan kajian penanganan dan penanggulangan banjir di wilayah Kabupaten Balangan, Jum’at (19/05/2023).
Upaya ini dilakukan untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat di desa yang terkena dampak banjir.
Koordinator Tim Kajian Poliban, Abdul Rozaq mengatakan, bahwa ada empat desa yang mengalami banjir.
“Ada empat desa yang mengalami banjir menahun di area transmigrasi Balangan yang kita lakukan kajian itu, yaitu Desa Lajar, Matang Hanau, Mundar dan Papuyuan†ungkapnya.
Ia membeberkan, pada saat melakukan kajian penanganan, Poliban menerjunkan tim yang terdiri dari dirinya selaku Ketua Bidang Penelitian P3M/ Ketua Prodi D3 Manajemen Informatika sekaligus Koordinator Tim Kajian dan Tim Ahli antara lain Ketua Jurusan Teknik Sipil dan Kebumian Reza Adhi Fajar, Ketua Prodi D4 Teknik Bangunan Rawa Fakhrurrazi. Ketua Prodi D4 Teknologi Rekayasa dan Geomatika Dewi Nur Indah Sari, Arif Eko Wibawanto, Adib Muhammad Shodiq serta dibantu oleh beberapa mahasiswa.
Disampaikannya, tim Poliban melakukan kajian dilapangan selama empat bulan guna melaksanakan survey.
“Empat bulan kita melakukan kajian dilapangan, diantaranya melakukan survey untuk mendapat data primer ataupun sekunder guna diproses dan diolah lebih lanjut†ucapnya.
“Dari hasil kajian lapangan akan menghasilkan solusi alternatif yang bisa direkomendasikan untuk menangani permasalahan banjir menahun tersebut. Hasil akhir kajian ini sudah kami ekspose juga pada tanggal 16 Mei 2023, di Kantor Bappedalitbang Kabupaten Balangan†tambahnya.
Rozaq menyebut, kegiatan ekspose dilaksanakan secara daring dan luring yang dihadiri oleh Ketua Komisi III DPRD Balangan, Kepala Bappedalitbang Balangan, Kepala BPBD Balangan, BWS III Kalimantan. Turut berhadir pula Dinas PUPR Balangan dan Tabalong, Dinas Transmigrasi Balangan, Camat Lampihong, Kades Area Transmigrasi, Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup dan Kabag Administrasi Pembangunan Daerah.
Memaparkan hasil kajian timnya, ia menerangkan, faktor utama yang menjadi penyebab banjir menahun di daerah Transmigrasi karena curah hujan dengan intensitas tinggi ditambah saluran drainase yang tidak layak.
“Jadi faktor utama penyebab banjir menahun di daerah transmigrasi dikarenakan tingginya curah hujan, debit Sungai Balangan yang tinggi, faktor geomorfologi dan topografi yang menjebak air di kawasan tersebut serta tidak adanya areal tangkapan air ditambah dengan buruknya saluran drainase akibat sedimentasi†jelasnya.
Setelah mengetahui faktor penyebab banjir menahun tersebut, Tim Poliban pun memberikan solusi alternatif yakni berupa penanganan langsung dan tidak langsung.
“Penanganan langsung ini bisa normalisasi saluran outlet satu yang menghubungkan antara daerah Transmigrasi dan Sungai Balangan, lalu normalisasi saluran outlet dua yang menghubungkan daerah Transmigrasi dengan Sungai Balangan, normalisasi Sungai Balangan, Sodetan dan Polder. Dan untuk penanganan tidak langsung bisa berupa Early Warning System, Manajemen Dataran Banjir, Restorasi Lahan Basah, Pendidikan Banjar dan Relokasi†pungkas Rozaq.