Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) turut berperan aktif dalam aksi demo Tunjangan Kinerja (TUKIN) yang digelar oleh dosen ASN di seluruh Indonesia. Bersama Aliansi Dosen ASN Kemendikbudristek Saintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) Korwil Kalimantan Selatan, Poliban menuntut pemerintah untuk segera merealisasikan pembayaran TUKIN yang hingga kini tertunda sejak 2020.
Meskipun pemerintah sebelumnya telah berjanji untuk mencairkan dana tersebut pada Januari 2025, namun kenyataannya hingga saat ini belum ada kejelasan. Sebagai bagian dari institusi pendidikan tinggi, Poliban menegaskan komitmennya untuk mendukung perjuangan dosen dalam memperjuangkan hak-hak mereka serta mengawal kelangsungan pendidikan di Indonesia.
Aksi damai ini digelar di depan Gedung General Building Kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin, pada Senin (03/02/2025) pagi. Poliban, bersama Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala), menyuarakan kekecewaan mereka terhadap pemerintah melalui spanduk besar bertuliskan “JANGAN KOLER BAYAR HUTANG TUNJANGAN KINERJA UNTUK DOSEN 2020-2025.”
Koordinator Lapangan ADAKSI ULM, Juliyatin Putri Utami, menegaskan beberapa poin penting yang menjadi sorotan dalam aksi ini. Pertama, tuntutan atas rapelan TUKIN yang belum dibayarkan sejak 2020 hingga 2024. Kedua, tuntutan terkait ketidakadilan dalam pembayaran TUKIN yang masih diskriminatif, serta ketimpangan antara TUKIN dan sertifikasi dosen (Serdos) yang seharusnya diberikan secara terpisah.
Rasa kekecewaan yang mendalam terlihat jelas dari berbagai poster sindiran yang dibawa oleh peserta aksi, seperti “Negara Berhutang! Lunasi Tukin Dosen”, “Tukin Harga Mati”, dan “No Tukin, No Good Service, No Good Education.”
Aksi ini juga merupakan bentuk solidaritas terhadap demonstrasi serupa yang berlangsung di depan Istana Presiden, Jakarta Pusat. Dari Kalimantan Selatan, tujuh dosen dari Poliban dan sepuluh dosen dari ULM turut bergabung dalam aksi nasional tersebut.