Dalam semangat membangun kolaborasi antara pendidikan tinggi vokasi dan dunia usaha, Program Studi Sarjana Terapan Bisnis Digital Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) menggelar pertemuan awal dengan CV Hatta Putra Borneo (Polatta). Pertemuan berlangsung pada Selasa, 24 Juni 2025, di Jurusan Administrasi Bisnis Poliban.
Pertemuan ini menjadi langkah awal penjajakan kerja sama strategis antara kampus vokasi dan pelaku industri untuk menciptakan sinergi dalam berbagai aspek, termasuk pengembangan sumber daya manusia, program magang mahasiswa, studi kasus industri, hingga kolaborasi riset dan kegiatan kewirausahaan.
Koordinator Program Studi Sarjana Terapan Bisnis Digital Poliban, Rudy Haryanto, menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap potensi kemitraan ini.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Polatta membuka ruang dialog dan kolaborasi. Program Studi Bisnis Digital Poliban memiliki visi kuat dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri,” ujarnya dalam sambutan pembuka.
Pihak Polatta diwakili oleh Esti Yuliana selaku Operational Division Head dan Fera Wahyuningsih sebagai HRGA Supervisor. Dalam diskusi, Fera menyampaikan semangat Polatta untuk menjalin sinergi yang konkret.
“Kami melihat banyak peluang untuk tumbuh bersama melalui kolaborasi ini. Dunia usaha membutuhkan talenta muda yang adaptif dan terampil, dan kampus adalah mitra strategis untuk itu,” ucapnya.
Esti Yuliana menambahkan bahwa sebagai pelaku industri, Polatta terbuka terhadap berbagai bentuk kerja sama dengan perguruan tinggi vokasi, terutama yang memberikan nilai tambah dan berdampak positif bagi kedua belah pihak.
“Kami percaya, kolaborasi ini akan membawa manfaat nyata baik bagi mahasiswa maupun bagi kebutuhan bisnis di lapangan,” tuturnya.
Pertemuan ini menjadi bukti bahwa kemitraan antara dunia pendidikan dan industri bukan sekadar wacana, tetapi sebuah keharusan di era disrupsi digital. Poliban terus berkomitmen membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak guna menjawab tantangan dan peluang dunia kerja secara langsung.
Sinergi seperti ini diharapkan dapat memperkuat peran kampus vokasi sebagai pusat penghasil tenaga kerja unggul, adaptif, dan siap memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan daerah maupun bangsa.
