M. Teguh Nuryadin, Dosen Jurusan Administrasi Bisnis Poliban, membagikan kisah inspiratif nya, bagaimana menjadi seorang Akademisi sekaligus menjadi Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI), Kota Banjarmasin, periode 2022-2026, Selasa (07/02/2023).
Pria yang kerap disapa Uno ini, merupakan jebolan dari Poliban tahun 2004. Dan aktif di dunia basket sejak mahasiswa.
“Saya itu, kalau dibilang hidup dari basket, karena dulu masuk Poliban juga mungkin gara gara prestasi basket, saya alumni Poliban tahun 2004, jadi selama di Poliban ngurus Basket sejak mahasiswa. Saya dari kecil sudah tertarik di dunia basket. Dan alhamdulillah bisa mengikuti perkembangan berjenjang dari Kejuaraan daerah sampai Nasional” ujarnya.
Sebagai Akademisi yang merangkap menjadi pengurus Perbasi, dan juga pembina UKM Basket Poliban, Uno mengaku, kalau membagi waktu antara mengajar dan basket lumayan rumit.
“Kalau mengatur waktunya memang rumit, tapi alhamdulillah sampai saat ini masih bisa disiasati, karena jam kerja sebagai dosen juga relatif fleksibel dan kalau aktifitas membina club rata rata di sore atau malam hari atau ketika weekend,. Di pembinaan, di Perbasi itu alhamdulillah solid, jadi teman teman yang lain disana sangat membantu dalam kepengurusan nya” ucapnya.
Uno juga menyampaikan, kalau ia merasakan hal yang luar biasa di setiap momentum yang ia jalani di dunia basket, khusus nya saat ia menjadi pembina UKM Basket di Poliban.
“Selama saya dan bang Adang, orang yang membina saya dulu, yang paling berkesan itu basket Poliban meraih juara Nasional 12 kali berturut turut, di Pekan Olahraga se Politeknik se Indonesia. Kita juga pertama kali kampus yang lolos di LIMA Nasional, di Liga Basket Mahasiswa Nasional, itu tahun 2014, dan Poliban mewakili regional Kalimantan, lalu diambil 2 terbaik yaitu kita dan regional Bali, itu sih capaian tertinggi Poliban dan luar biasa menurut saya” jelas Uno.
Namun, saat ini Uno menyayangkan kalau beberapa tahun terakhir, basket Poliban sempat alami struggling dari sisi prestasi.
“Lima tahun terakhir, kita kesusahan dalam merekrut mahasiswa, kalau dulu kita gampang ngerekrut, karena ada banyak jalur beasiswa, jadi pemain yang sudah jadi di tiap sekolah di Kalimantan, bisa kita kumpulin disini, mereka kuliah bisa beasiswa, karena pola kita ngambil pemain yang udah jadi, sekarang kan beasiswa difokus kan ke KIP, dan tidak semua atlet yang berkualitas dapat KIP. Harapan saya mudahan kedepan nya kita bisa nemuin satu cara, supaya bisa rekrut student atlet untuk memperkuat Poliban, dan prestasi nya bisa kita tingkatkan lagi” pungkasnya.