Politeknik Negeri Banjarmasin menggandeng Relawan TIK Kalimantan Selatan dalam menyelenggarakan seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan bertema “Meningkatkan Minat Literasi di Era Digitalisasi”.
Seminar digelar di Gedung Kantor Pusat, Lantai 2 Poliban pada Selasa (30/04/2024), diikuti oleh ratusan mahasiswa Poliban dari berbagai jurusan serta menghadirkan pemateri dari Duta Digital Kemendesa PDTT RI, Difo Miftahul Faridl dan Ketua RTIK Cabang Banjarbaru, Ali Musana.
Tujuan dari seminar ini untuk mendukung upaya Kementerian Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) Republik Indonesia dalam meningkatkan literasi digital masyarakat dan membangun masyarakat yang cakap digital.
“Kehadiran media digital sekarang tentunya mengubah cara kita berkomunikasi, oleh karena itu kita dituntut bertanggung jawab dan menggunakannya secara etis,” ucap Pengelola Unit Penunjang Akademik Teknologi Informasi Komunikasi (UPA TIK) Poliban, Arifin Noor Asyikin saat membuka acara seminar.
Arifin yang juga bertindak sebagai narasumber menyampaikan materi mengenai etika digital, ia menyebutkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bersosial media, antara lain menghargai privasi orang lain, komunikasi yang bertanggung jawab dan membangun kebiasaan positif.
“Karena kalian mahasiswa sebagai agen perubahan kalian harus belajar tentang dunia digital dan mengedukasi orang lain tentang pentingnya etika dalam menggunakan sosial media,” ungkapnya.
Dengan perkembangan teknologi yang kian pesat, tentunya juga penting memproteksi diri dari konten negatif atau yang merugikan baik bagi diri sendiri atau orang lain, demikian yang dikatakan oleh Difo Miftahul Faridl, Duta Digital Kemendesa PDTT RI.
“Sekarang banyak berita hoax berseliweran, sehingga kita harus cerdas dalam mencari informasi mengenai konten yang kita lihat di media sosial, kita harus memfilter konten atau berita yang belum jelas kebenarannya,” tutur Difo.
Sementara itu, selaku Ketua RTIK Cabang Banjarbaru, Ali Musana menjelaskan tantangan keamanan di dunia digital yang kian hari semakin kompleks ditengah masyarakat.
Dikatakan Ali, beberapa ancaman yang sering dihadapi dalam dunia digital adalah serangan malware, physing dan cybercrime sehingga pengguna media sosial harus tetap waspada dan bijak menggunakan media digital.