Politeknik Negeri Banjarmasin melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Poliban menginisiasi penyelenggaraan program sertifikasi kompetensi kerja bidang Teknik Informatika, kegiatan digelar dari tanggal 03 hingga 06 Juni 2024, bertempat di Gedung Teori H Poliban, Selasa (04/06/2024).
“Sekarang ini LSP memiliki 36 skema vokasi, dan yang kita jalankan kali ini tahap pertama ada sekitar 80 orang peserta dengan skema Programmer,” ucap Darmansyah Ketua LSP Poliban.
Darmansyah mengatakan, kegiatan sertifikasi berskema Programmer ini merupakan salah satu pemenuhan hak terhadap mahasiswa Poliban sebagaimana yang tercantum didalam Program Direktur, yang mana mahasiswa harus memiliki kompetensi.
“Nah karena salah satu capaian profile lulusan bidang Informatika adalah Programmer, artinya kita mengukur apa yang dijanjikan program studi apakah sudah sesuai atau tidak dengan melakukan pengujian programmer ini,” terangnya.
“Dalam prodi TI, memang ada beberapa skema selain Programmer kita juga ada Teknisi Komputer Muda, tapi kita prioritaskan Programmer dulu untuk mahasiswa prodi TI,” tambah Darmansyah.
Menjadi lulusan Poliban yang kompeten dan dibuktikan dengan sertifikat yang diakui dari negara, menjadi output yang diharapkan Darmansyah dari pelaksanaan sertifikasi tersebut.
“Sertifikat itu digunakan sebagai syarat untuk pengambilan ijazah, atau bisa juga disebut sebagai surat keterangan pendamping ijazah,” tuturnya.
Saat ini untuk pendaftaran sertifikasi, LSP Poliban sudah melalui aplikasi online yaitu melalui https://lsp.poliban.ac.id/. Dan sebelum mendaftar mahasiswa harus terlebih dahulu memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan dasar yang telah ditetapkan oleh LSP Poliban.
“Kita sudah pendaftaran online, setelah melengkapi persyaratan dasar yaitu sudah memenuhi semester 5 dan sudah melakukan magang, peserta juga melengkapi persyaratan administratif seperti foto, KTP dan Ijazah pendidikan terakhir, kemudian mereka akan mengisi asessment mandiri. Prinsip asessment ini sebetulnya adalah orang yang sudah memiliki kompetensi, jadi kalau mahasiswa sudah merasa kompeten, bisa ikut sertifikasi,” tandas Darmansyah.