Talk Show Alumni Poliban di Edu Tech Fair 2025 Disambut Antusias Pengunjung

by meira

Talk Show Inspiratif dengan Alumni Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) disambut antusias oleh tamu undangan dan masyarakat Kota Banjarmasin dalam rangkaian kegiatan Edu Tech Fair Poliban 2025 yang digelar di Atrium Duta Mall Banjarmasin, Sabtu (08/11/2025).

Kegiatan talk show ini dimoderatori oleh Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Poliban, Susi Rosinawaty, bersama Dosen Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah, Rizky Fadhillah. Acara menghadirkan para alumni terbaik Poliban, yaitu Yusuf, Owner Amanah Karya Baimbai, dan Yassir Azhari, Asisten Manager PT. Buana Karya Bakti (BKB), serta perwakilan mitra industri lainnya.

Susi Rosinawaty menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menyerap pengalaman dan aspirasi dari para alumni sebagai bahan evaluasi bagi Poliban dalam meningkatkan kualitas lulusan di masa mendatang.

“Sebagai lembaga pendidikan vokasi, kami tidak hanya menyiapkan kompetensi keterampilan, tetapi juga soft skills seperti uji kompetensi, kemampuan bahasa Inggris, hingga workshop untuk persiapan terjun ke masyarakat. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengetahui sejauh mana kompetensi yang diberikan kampus benar-benar diterapkan di dunia industri,” ujarnya.

Sementara itu, Yusuf selaku Owner Amanah Karya Baimbai mengungkapkan bahwa pihaknya telah banyak menyerap alumni Poliban di perusahaannya.

“Bisnis saya bergerak di percetakan dan wedding organizer, dan banyak alumni Poliban yang kami rekrut. Keunggulan mereka adalah kemampuan teknis sesuai bidangnya sudah kuat, jadi lebih mudah diarahkan,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Yassir Azhari, Asisten Manager PT. Buana Karya Bakti. Menurutnya, lulusan pendidikan vokasi memang memiliki karakter siap kerja.

“Lulusan vokasi itu ready to use. Mentalitas mereka berbeda dengan lulusan universitas, karena memang dipersiapkan untuk langsung bekerja. Di industri kelapa sawit, kami membutuhkan SDM yang bermental kuat dan siap bekerja di lapangan, dan itu banyak ditemukan pada lulusan Poliban,” katanya.

Namun, Yassir juga menyoroti adanya kesenjangan (gap) antara kebutuhan industri dan kompetensi lulusan yang masih perlu ditingkatkan.

“Gap antara dunia industri dan perguruan tinggi ini PR kita bersama. Sistem OJT harus diperkuat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dosen juga perlu meningkatkan kemampuan praktis, sehingga tidak hanya mahasiswa yang haus praktik, tetapi dosennya pun ikut berkembang. Di situlah link and match bisa benar-benar terwujud,” tandasnya.

You may also like