Poliban Laksanakan Konsinyering MPP 2025, Antisipasi Kesalahan Data Pegawai Pensiun

by meira

Politeknik Negeri Banjarmasin menyelenggarakan Konsinyering Masa Persiapan Pensiun (MPP) di Lingkungan Politeknik Negeri Banjarmasin Tahun 2025, bertempat di Gedung Kantor Utama, Ruang Multimedia Lantai 2 Poliban, Senin (24/11/2025).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Direktur Poliban, Joni Riadi, serta menghadirkan narasumber dari Pengadministrasian Perkantoran Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Kemdiktisaintek Eden Umardani dan Ahmad Fauzy, serta dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) yaitu Direktur Status dan Pemberhentian Aparatur Sipil Negara, Lia Rosalina yang berhadir melalui zoom dan Analis SDMA Apartur Ahli Muda BKN, Heri Noviyanto secara luring.

Dalam sambutannya, Direktur Joni Riadi mengatakan bahwa konsinyering ini sangat penting dilaksanakan, terutama untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam proses pemasukan data pegawai yang memasuki masa purna tugas di lingkungan Poliban.

“Karena beberapa waktu yang lalu ada rekan-rekan kita yang sudah pensiun, tetapi SK-nya belum terbit, sehingga mereka belum dapat menerima uang pensiunnya. Nah, ini kan menjadi masalah juga buat kita semua sebenarnya. Makanya hal-hal seperti ini harus kita antisipasi,” ujarnya.

Ia berharap melalui konsinyering ini, kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang kembali. Ia menilai, penggunaan aplikasi sebagai sarana penginputan data membutuhkan ketelitian tinggi karena bersifat sangat sensitif.

“Kalau via aplikasi, satu huruf saja salah, atau misalnya di aplikasi Kementerian Keuangan itu titik komanya keliru, datanya bisa tidak terbaca oleh sistem. Jadi konsinyering ini sangat penting. Tentunya saya juga berterima kasih kepada para narasumber serta rekan-rekan yang sudah mendekati purna tugas dan sudah berhadir dalam kegiatan ini,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Status dan Pemberhentian Aparatur Sipil Negara, Lia Rosalina, menyampaikan bahwa pekerjaan penting yang harus menjadi perhatian ketika pegawai memasuki masa purna tugas adalah transfer knowledge.

“Jangan sampai knowledge kita tersendat gara-gara kita melupakan untuk transfer knowledge ke generasi di bawahnya. Karena mungkin selama ini sudah bagus kinerjanya, khususnya untuk urusan kenaikan pangkat atau pensiun, sudah bagus dikerjakan si A. Jadi kita selalu mengandalkan yang bersangkutan, sampai lupa melakukan transfer knowledge,” ungkapnya.

Lia menambahkan, tugas berikutnya adalah memastikan bahwa Biro Pengelolaan Kepegawaian dan Biro SDM memberikan pembekalan yang cukup bagi ASN yang memasuki batas usia pensiun atau masa akhir kontrak kinerjanya.

“Pembekalan seperti apa yang dimaksud, misalnya pembekalan wirausaha atau di sektor pertanian, peternakan, perikanan minimal kita memberikan pembekalan kepada mereka. Jangan sampai ASN yang selama ini berkinerja baik, berintegritas tinggi, dan berdedikasi kepada organisasi, justru terlupakan pada saat mereka memasuki masa purnanya,” pungkasnya.

You may also like