Project Mata Kuliah Pancasila, Mahasiswa Pertambangan Poliban Garap Film Pendek

by meira

Untuk merefleksikan nilai-nilai Pancasila, Politeknik Negeri Banjarmasin mendorong mahasiswa D3 Teknik Pertambangan untuk berkreasi melalui produksi film pendek bertema Pancasila.

Tidak hanya membuat karya, para mahasiswa juga mengikuti sesi pemutaran dan bedah film dalam kegiatan Pemutaran dan Bedah Film Project Mata Kuliah Pancasila yang dibimbing langsung oleh Dosen Pengampu, Nailiya Nikmah, Rabu (19/11/2025).

Foto Bersama Para Mahasiswa dengan Dosen Pengampu, Nailiya Nikmah dan Ketua Forum Sineas Banua, Munir Shadikin.

Nailiya menyampaikan bahwa project film ini merupakan pengalaman pertama bagi kelas di Program Studi Teknik Pertambangan, namun menjadi project kedua baginya setelah sebelumnya digelar di Program Studi Akuntansi.

“Proses project ini tentu saja tidak simsalabim. Saya percaya ada banyak cerita di balik layar dari setiap kelompok kerja. Saya sangat menghargai sepuluh film yang sudah kami tonton bersama hari ini. Harapannya, mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dalam mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Melalui media film, Nailiya berharap mahasiswa tidak hanya memahami nilai-nilai Pancasila secara teoretis, tetapi juga menghayatinya dalam kehidupan nyata melalui situasi dan persoalan yang mereka angkat dalam karya masing-masing.

Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber sekaligus penggiat film pendek, Munir Sadhikin, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Forum Sineas Banua. Ia memberikan wawasan mendalam mengenai kekuatan visual dan storytelling dalam membentuk pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila.

Sesi Menonton Bersama Film Pendek Karya Mahasiswa D3 Teknik Pertambangan Poliban.

Menurut dia, nilai Pancasila bahkan sudah tampak sejak proses pembuatan film itu sendiri.

“Sejak proses syuting, nilai moral, etika, hingga bagaimana tim bekerja dalam satu kesatuan itu sudah menjadi cerminan nilai Pancasila. Visi dan persoalan film juga harus dimusyawarahkan sampai ditemukan solusinya,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa film memiliki kekuatan khas dalam menyampaikan gagasan dan membekaskan pengalaman kepada penonton.

“Film berkembang karena ia efektif menyampaikan gagasan dan bisa menjadi pengalaman bagi penonton maupun pembuatnya. Tinggal bagaimana kelihaian si pembuatnya mengolah elemen audio visual agar pesannya tidak hanya tersampaikan, tetapi terhayati,” ujarnya.

Sebagai pesan penutup untuk mahasiswa, pria yang kerap disapa Bang Munir ini menekankan pentingnya kedalaman dalam berkarya.

“Perbanyak perenungan. Banyak orang ingin cepat, tapi melupakan kedalaman. Kepercayaan diri dan potensi diri akan lebih bermakna jika seimbang antara menunjukkan dan merenungkannya,” pungkasnya.

You may also like