Gandeng Mahasiswa Teknik Mesin Poliban, PLN Banjarmasin Kembangkan Inovasi Terbaru

by meira

 

Untuk mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Politeknik Negeri Banjarmasin menerapkan Teaching Factory atau pembelajaran yang berorientasi pada produksi dan bisnis untuk menjawab tantangan dunia industri saat ini dan nanti, Selasa (13/06/2023).

Karena konsep pembelajaran tersebut, membuat perusahaan seperti PLN Kota Banjarmasin tertarik untuk menggandeng mahasiswa Poliban untuk mengembangkan sebuah inovasi terbaru, salah satunya pada prodi Teknik Mesin Poliban.

Mahasiswa Teknik Mesin Poliban dipercaya untuk membuat inovasi terbaru PLN yaitu Klaster atau penjepit untuk penangkal petir pada tiang listrik.

Dosen sekaligus Ketua Jurusan Teknik Mesin Poliban, Muhammad Kasim.

“PLN itu sering datang ke Poliban, mengunjungi prodi-prodi disini, salah satunya Teknik Mesin. Nah dia tanya mahasiswa teknik mesin bisa tidak membuat alat ini, nah kebetulan ada mata kuliah saya yang berhubungan dengan pengerjaan alat ini, yaitu teknik pengecoran logam dan mahasiswa nya sanggup mengerjakan ini, jadi saya persilahkan dan saya bimbing,” ungkap Dosen sekaligus Ketua Jurusan Teknik Mesin Poliban, Muhammad Kasim.

“Sebelum ada permintaan project dari PLN, belum ada praktek pembuatan alat ini, cuma sudah dikasi dasar-dasar pembuatannya, misalnya dari menggambar pola dan sebagainya,” tambahnya.

Dikatakannya lagi, pemesanan inovasi dari PLN ini sampai sekarang sudah mencapai 100 alat.

“Bertahap ya, awalnya pemesanan 17 buah alat, yang kedua 19 buah dan yang terakhir tadi ada 40, totalnya kira-kira sekarang 100 buah alat, artinya kalau mereka lihat sudah pas, pemesanan itu berlanjut sampai sekarang,” ucapnya.

Sementara itu, Rahmadi, mahsiswa Teknik Mesin, Semester 4 selaku perwakilan mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan Klaster PLN menerangkan, pembuatan Klaster PLN ini memakan waktu sekitar satu minggu.

Rahmadi, mahsiswa Teknik Mesin, Semester 4 bersama dua rekan lainnya, Rafi Indra Saputra dan,Azwar Fajerin.

“Awalnya itu, karena mereka tidak terlalu memberikan jenjang waktu. Jadi kami menyesuaikan dengan jadwal kuliah dan pas awal itu kami sempat mengerjakan dengan waktu satu minggu sebanyak 18 buah alat dan yang terakhir ini kami mengerjakan selama tiga minggu,” terang Rahmadi.

Ia juga menyampaikan, project dari PLN ini, bisa menjadi pengalaman tambahan khususnya pemahaman lebih tentang praktek pengecoran logam.

“Awalnya kami mengerjakan nya tiga orang, tapi karena ini diambil sebagai nilai praktek juga jadi satu kelas membantu dalam membuat Klaster ini. Dengan adanya project ini kita mampu menerapkan apa yang telah kita pelajari dan kita dapat pada mata kuliah praktek pengecoran logam,” tutupnya.

You may also like

Leave a Comment

Copyright @2021  All Right Reserved – Politeknik Negeri Banjarmasin