PKM atau Program Kreativitas Mahasiswa bukanlah hal yang asing di telinga mahasiswa. Pada program PKM tahun ini, empat tim dari Politeknik Negeri Banjarmasin berhasil lolos dan mendapatkan pendanaan dari Kementerian untuk ide proposal yang telah diajukan, Selasa (27/06/2023)
Adapun empat tim yang lolos, yakni :
-
Bidang PKM-K (Kewirausahaan)
- Ketua : Muhammad Edwin Azhari (D010321059)
- Anggota 1 : Dhiya’Ul Atqiya (D010321032)
- Anggota 2 : Maulita Wijayanti (D010322041)
- Anggota 3 : Akhmad Faizal Rahman (D020321027)
- Anggota 4 : Lalu Fery Prasetya Indarta Sena (D020321035)
- Dosen Pendamping: Lea Emilia Farida, M.M.
Dengan Judul: OBOTO : Inovasi Platform Pariwisata Aplikasi Penyedia Informasi Wisata Kalimantan Selatan
-
Bidang PKM-PM (Pengabdian Kepada Masyarakat)
- Ketua : Nabila Ahya Syaffitri (D010322014)
- Anggota 1 : Muhammad Akmal Farizi (D010322012)
- Anggota 2 : Evie Martha Hidayat L. (D020322006)
- Anggota 3 : Nur’Alima (D010321043)
- Anggota 4 : Muhammad Mujahidin (D010321061)
- Dosen Pendamping: Nailiya Nikmah, M.Pd.
Dengan Judul : Pemberdayaan Seniman Muda Kota Banjarmasin Melalui Bimtek dan Aksi Pamandungan sebagai Upaya Revitalisasi Tradisi Lisan Bapandung
-
Bidang PKM-P-KI (Karya Inovatif)
- Ketua : Khairunisa (C020321031)
- Anggota 1 : Fredrick Dighdoyo Dwan Bintang Wahyudi (C020320010)
- Anggota 2 : Arif Ramadhan (C0203210007)
- Anggota 3 : M. Rizky Sri Cahyadi (C020321038)
- Dosen Pendamping: Syaiful Rachman, M.T.
Dengan Judul: Inovasi Alat Bantu Proses Pewarnaan Kain Sasirangan dengan Teknik Pencelupan secara Otomatisasi sebagai Solusi Peningkatan Produksi Kain Sasirangan
-
Bidang PKM-PI (Penerapan IPTEK)
- Ketua : Muhammad Daffa Mahbubi (C050420012)
- Anggota 1 : Ahmad Fadhilah Asshaufi (C030320114)
- Anggota 2 : Devi Ulfa Razak (C050421008)
- Anggota 3 : Ignasius Dandy (C050422006)
- Anggota 4 : Muhammad Hekal Maulana (C050422034)
- Dosen Pendamping: Aulia Akhrian Syahidi, M.Kom.
Dengan Judul: Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality dengan Kontrol Leap Motion sebagai Upaya Mendukung Promosi dan Penjualan Kain Sasirangan pada UMKM Balakas Sasirangan.
Aulia Akhrian Syahidi, M.Kom selaku Pembina PKM Center Poliban sekaligus salah satu dosen pendamping menyatakan, bahwa saat awal pembukaan pendaftaran ada 13 tim yang berminat mengikuti PKM dari berbagai program studi dan yang paling mendominasi untuk tahun ini adalah dari prodi yang ada di Jurusan Akuntansi dan Teknik Elektro. Dari tim-tim tersebut diminta untuk memilih dosen pendamping yang telah disediakan oleh PKM Center dengan menghubungi masing-masing dosen pendamping, setelah memperoleh dosen pendamping, maka tim tersebut akan dimasukkan ke dalam grup submit proposal.
Ia menerangkan, setiap tim akan menjalani proses pembimbingan selama 1 bulan, lalu mereka akan submit proposal ke SIMBELMAWA (Sistem Informasi Pembelajaran dan Kemahasiswaan) dan pada tahap ini hanya menyisakan 12 tim. Proposal yang di-submit merupakan proposal final dan telah melalui proses revisi berdasarkan hasil reviewer internal dari para dosen Poliban yang merupakan dosen yang pernah meloloskan mahasiswanya beberapa kali ke nasional, lalu submit final di Simbelmawa, divalidasi oleh dosen pendamping hingga divalidasi oleh Wakil Direktur 3.
“Mekanismenya berbeda dengan tahun lalu, jika tahun lalu, mahasiswa yang mendapatkan KIP diwajibkan oleh Wadir 3, tetapi untuk tahun ini tidak berlaku lagi dan dibuka untuk siapapun yang ingin memiliki prestasi di PKM, sehingga yang kami tetapkan ini adalah bukan lagi kuantitas akan tetapi kualitas” terangnya.
Setelah melalui proses panjang, pada akhirnya 4 tim lolos ke tahap pendanaan tingkat nasional yaitu Prodi D4 Sistem Informasi Kota Cerdas, D3 Elektronika, dan 2 tim dari D3 Akuntansi.
Rian menyebut, bahwa ini merupakan langkah awal untuk melanjutkan persiapan menuju PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) yang merupakan ajang bergengsi nasional yang diidamkan oleh seluruh mahasiswa Indonesia. Sebelum masuk ke PIMNAS, tiap tim harus melaksanakan program yang sesuai dengan proposal yang telah diajukan. Pada PKM tahun ini ada perbedaan dari tahun sebelumnya yang mana tiap tim wajib untuk memposting progress dari program yang sedang dijalankan di proposal tersebut seperti saat melakukan observasi, pengembangan produk, hingga evaluasi dan seterusnya harus selalu di-update di sosial media seperti Instagram.
Tiap tim wajib memiliki akun Instagram yang sesuai dengan nama tim proposal. Setelah melaksanakan program nanti akan ada tahap Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2) yang mana tiap tim akan di-interview oleh para tim juri dan nilainya akan menjadi patokan untuk maju ke PIMNAS. Dilihat dari seberapa layak program yang dijalankan dan apakah memiliki dampak di masyarakat. Penggunaan dana juga akan dilihat apakah sudah sesuai antara program dan aturan yang berlaku. Jika lolos hingga dapat maju ke PIMNAS, tiap tim akan mempresentasikan produk atau karyanya di hadapan para juri dan seluruh mahasiswa se-Indonesia serta membuat poster untuk ditampilkan pada perhelatan PIMNAS tersebut.
Dibalik keberhasilan Poliban dalam mengantarkan 4 tim hingga lolos dan mendapat pendanaan ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak.
“Saat sosialisasi mengenai PKM sebelumnya kami telah menghadirkan pemateri dari UGM (Universitas Gadjah Mada), yang mana beliau selain memotivasi para mahasiswa juga menyelenggarakan bimbingan teknis secara langsung pada dosen pendamping. Diberi clue bagaimana caranya supaya proposal dapat tembus dan menghindari kesalahan-kesalahan terutama kesalahan dalam penulisan proposal,” ungkap Rian. Dan cara ini ternyata sangat efektif melihat peningkatan proposal yang lolos pendanaan tingkat nasional lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. “Harapannya melihat dari beberapa tahun ini kita evaluasi, mungkin dari sisi peminatan dulu karena minat mahasiswa di Poliban masih sangat rendah, jadi harus ditingkatkan lagi, Saya berharap seluruh mahasiswa di Poliban termotivasi untuk berprestasi dalam program PKM ini” tutup Rian.
Dari pernyataan di atas telah disampaikan bahwa PKM merupakan kegiatan untuk meningkatkan mutu mahasiswa di perguruan tinggi agar kelak menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional untuk dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta memperkaya budaya nasional. Seluruh perguruan tinggi di Indonesia turut andil dalam menerapkan program PKM karena ini merupakan salah satu program bergengsi dari kementerian tidak terkecuali Politeknik Negeri Banjarmasin.
Sumber: LPM Lensa Poliban.