Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) resmi meluncurkan program Teaching Factory Civil Engineering & Earth Science (TeFa-CEES) di Gedung B Jurusan Teknik Sipil dan Kebumian Poliban, Kota Banjarmasin, Senin (06/01/2025) pagi.
Acara peresmian dihadiri oleh Direktur Poliban, Joni Riadi, beserta jajaran pimpinan dan perwakilan Glodon (Peninjau Authorized Training Center (ATC) Building Information Modeling (BIM) Cubicost 5D), yang diwakili oleh Bonny Reinhard Immanuel selaku Assistant Director of Business Development Glodon Indonesia.
Sambutan Direktur Joni Riadi menjadi pembuka sekaligus menandai peresmian TeFa-CEES Poliban. Dalam kesempatan ini, Joni Riadi mengatakan bahwa hadirnya TeFa-CEES Poliban memperkuat kolaborasi industri dan pendidikan di bidang infrastruktur.
“TeFa-CEES merupakan wujud nyata kita dalam mendukung kebijakan Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi (Diksi) dalam program pembelajaran berbasis Project Based Learning (PBL), yang tentunya dapat meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Penguatan Kinerja (PK) pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN),” tuturnya.
Menurut Joni Riadi, TeFa-CEES dapat menjadi wadah bagi dosen dan tenaga kependidikan (tendik) untuk berkegiatan di luar kampus dengan melibatkan mahasiswa, yang sejajar dengan skema PBL, sehingga mahasiswa dapat terlibat langsung dalam memproduksi barang atau jasa sesuai dengan standar industri.
“Dengan adanya TeFa-CEES ini, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi teknis dan soft skills mahasiswa. Selain itu, banyak mata kuliah di bidang teknik sipil dan kebumian yang dapat berkolaborasi dan menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Reza Adhi Fajar, Ketua Jurusan Teknik Sipil dan Kebumian Poliban, menyampaikan bahwa kedatangan perwakilan Glodon Indonesia dalam acara peresmian TeFa-CEES merupakan suatu kehormatan bagi Poliban.
“Hari ini kita sekaligus memanfaatkan momentum kedatangan perwakilan dari Glodon Indonesia untuk proses ATC BIM Cubicost 5D, di mana Poliban merupakan pemegang lisensi BIM pertama untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur, serta pusat sertifikasi BIM untuk Regional Kalimantan,” ujarnya.
Reza berharap, eksistensi TeFa-CEES dapat merealisasikan fase 4 Peta Jalan Pengembangan 2020-2030 (Pelibatan Industri dan Kolaborasi Strategis), RPJP Poliban 2025-2050, serta Visi Indonesia Emas 2045.
“Program ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi Poliban sebagai institusi pendidikan vokasi unggulan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi industri dan masyarakat Kalimantan Selatan,” tutupnya.