Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) kini menjadi salah satu syarat utama bagi siswa yang ingin mendaftar program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Selain NPSN, siswa juga harus melengkapi data berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dalam proses registrasi KIP-K.

Karena itu, mengetahui NPSN sekolah menjadi langkah awal yang penting bagi calon pendaftar KIP-Kuliah. Namun, tidak semua siswa memahami cara mengecek NPSN sekolah mereka.

Lantas, bagaimana cara mudah untuk mengetahui NPSN sekolah kita ?. Cara mengecek NPSN bisa melalui laman Kunjungi laman Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikdasmen yang beralamat di dapo.kemdikbud.go.id  atau https://referensi.data.kemdikbud.go.id/.

 

Cara Cek Nomor NPSN Sekolah untuk Daftar KIP Kuliah

Cara Pertama

1. Kunjungi laman https://referensi.data.kemdikbud.go.id/, kemudian pilih Data Pendidikan lalu pilih Satuan Pendidikan, kemudian klik Pendidikan Menengah.

2. Pilih Provinsi atau Daerah tempat kita sekolah. Mulai dari Provinsi, Kabupaten, sampai Kecamatannya.

3. Setelah di klik Kecamatan, muncul tabel yang berisi data sekolah seperti NPSN, alamat, kelurahan maupun status sekolah tersebut. Disitu kalian bisa mencari NPSN sekolah kalian, jika tidak ada di tabel pertama, kalian bisa melanjutkan pencarian dengan klik Next (pada bagian bawah tabel).

Cara Kedua

1. Kunjungi laman https://referensi.data.kemdikbud.go.id/,

2. Diatas laman Web, ada tabel Cari Sekolah/NPSN. Klik tabel tersebut dan tulis nama sekolah kalian, maka akan muncul NPSN dari sekolah yang ada cari di kolom pencarian.

0 comments
0 FacebookTwitterLinkedinEmail

Resmi diluncurkan pada 11 Desember 2024.  Registrasi akun siswa untuk Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 akan dibuka pada tanggal 13 Januari 2025.

Dilansir dari laman resmi SNPMB, Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), SNPMB masih menawarkan 3 jalur utama dalam proses seleksi, yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri.

Pembuatan akun merupakan langkah awal dan bagian penting untuk mengikuti tahapan seleksi SNPMB 2025. Semua sekolah dan siswa wajib memiliki akun pada portal SNPMB. Namun, sekolah yang sudah memiliki akun SNPMB lama tidak perlu membuat akun baru.

Kendati demikian, semua siswa (peserta seleksi), termasuk gap year, wajib membuat akun SNPMB baru.

Adapun tanggal Registrasi Akun SNPMB sekolah dimulai pada 06 – 31 Januari 2025, Registrasi Akun SNPMB Siswa untuk jalur SNBP tanggal 13 Januari – 18 Februari 2025 dan Registrasi Akun SNPMB Siswa untuk jalur SNBT tanggal 13 Januari – 27 Maret 2025.

Informasi lebih lanjut tentang SNPMB 2025 juga bisa dilihat dan didownload disini

Jadwal Pendaftaran SNBP 2025 download disini

Jadwal Pendaftaran SNBT 2025 download disini 

 

 

 

 

 

0 comments
0 FacebookTwitterLinkedinEmail

Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) resmi meluncurkan program Teaching Factory Civil Engineering & Earth Science (TeFa-CEES) di Gedung B Jurusan Teknik Sipil dan Kebumian Poliban, Kota Banjarmasin, Senin (06/01/2025) pagi.

Acara peresmian dihadiri oleh Direktur Poliban, Joni Riadi, beserta jajaran pimpinan dan perwakilan Glodon (Peninjau Authorized Training Center (ATC) Building Information Modeling (BIM) Cubicost 5D), yang diwakili oleh Bonny Reinhard Immanuel selaku Assistant Director of Business Development Glodon Indonesia.

Sambutan Direktur Joni Riadi menjadi pembuka sekaligus menandai peresmian TeFa-CEES Poliban. Dalam kesempatan ini, Joni Riadi mengatakan bahwa hadirnya TeFa-CEES Poliban memperkuat kolaborasi industri dan pendidikan di bidang infrastruktur.

“TeFa-CEES merupakan wujud nyata kita dalam mendukung kebijakan Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi (Diksi) dalam program pembelajaran berbasis Project Based Learning (PBL), yang tentunya dapat meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Penguatan Kinerja (PK) pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN),” tuturnya.

Menurut Joni Riadi, TeFa-CEES dapat menjadi wadah bagi dosen dan tenaga kependidikan (tendik) untuk berkegiatan di luar kampus dengan melibatkan mahasiswa, yang sejajar dengan skema PBL, sehingga mahasiswa dapat terlibat langsung dalam memproduksi barang atau jasa sesuai dengan standar industri.

“Dengan adanya TeFa-CEES ini, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi teknis dan soft skills mahasiswa. Selain itu, banyak mata kuliah di bidang teknik sipil dan kebumian yang dapat berkolaborasi dan menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Reza Adhi Fajar, Ketua Jurusan Teknik Sipil dan Kebumian Poliban, menyampaikan bahwa kedatangan perwakilan Glodon Indonesia dalam acara peresmian TeFa-CEES merupakan suatu kehormatan bagi Poliban.

“Hari ini kita sekaligus memanfaatkan momentum kedatangan perwakilan dari Glodon Indonesia untuk proses ATC BIM Cubicost 5D, di mana Poliban merupakan pemegang lisensi BIM pertama untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur, serta pusat sertifikasi BIM untuk Regional Kalimantan,” ujarnya.

Reza berharap, eksistensi TeFa-CEES dapat merealisasikan fase 4 Peta Jalan Pengembangan 2020-2030 (Pelibatan Industri dan Kolaborasi Strategis), RPJP Poliban 2025-2050, serta Visi Indonesia Emas 2045.

“Program ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi Poliban sebagai institusi pendidikan vokasi unggulan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi industri dan masyarakat Kalimantan Selatan,” tutupnya.

0 comments
0 FacebookTwitterLinkedinEmail

PT Pertamina Patra Niaga menggandeng Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) untuk menyukseskan program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa bantuan panel surya berkapasitas 3.000 watt dan penyiraman otomatis berbasis IoT di SMPN 11 Banjarbaru, Selasa (24/12/2024).

Dalam program ini, Poliban berperan penting dalam proses instalasi. Direktur Poliban, Joni Riadi, yang hadir bersama Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, pada acara peresmian tanggal 23 Desember 2024, menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi ini.

Menurut Joni Riadi, kerja sama antara Poliban, SMPN 11 Banjarbaru, dan PT Pertamina Patra Niaga sudah dimulai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Ia berharap kolaborasi ini tidak hanya mendukung pendidikan, tetapi juga penelitian dan pengabdian masyarakat.

“Harapannya, kolaborasi ini bisa berkembang lebih luas, tidak hanya di bidang pendidikan, tetapi juga dalam penelitian dan pengabdian,” ungkapnya.

Acara peresmian ini turut dihadiri Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo; Ketua Jurusan Teknik Elektro, M. Helmy Noor; Dosen Poliban, Salam, Qamariah, Hendra Setiawan Mars serta Lurah dan RT setempat.

M. Helmy Noor menjelaskan bahwa panel surya tersebut digunakan untuk mendukung tiga prioritas utama sekolah: menyuplai energi listrik untuk alat filtrasi air minum untuk siswa, aquaponik, jaringan internet dan penyiraman otomatis berbasis IoT.

“Alhamdulillah, Poliban dapat terlibat dalam program CSR ini. Kami berharap kontribusi kami mendukung ketercapaian program tersebut dan membuka peluang kolaborasi lebih luas di masa depan,” pungkasnya.

0 comments
0 FacebookTwitterLinkedinEmail

Politeknik Negeri Banjarmasin, berkolaborasi dengan PT. PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng), menggelar kuliah umum bertajuk ‘Ketahanan Energi dan Energi Baru Terbarukan’ sebagai langkah memperkuat kesadaran generasi muda tentang pentingnya transisi energi di Indonesia.

Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Poliban, Joni Riadi, di Gedung Kantor Utama, Ruang Multimedia, Lantai 2, pada Rabu (18/12/2024) pagi.

Dalam kuliah umum ini, Ahmad Syauki, General Manager PT. PLN UID Kalselteng, didaulat sebagai narasumber utama, menyampaikan wawasan terkait inovasi energi di Indonesia kepada puluhan mahasiswa dari Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro.

“Kita sebagai Institusi Perguruan Tinggi Vokasi mempunyai peran yang sangat penting dalam ketahanan energi. Kita berharap pula bisa memberikan lulusan yang mampu memberikan solusi tentang energi terbarukan ini,” demikian kata Direktur Joni Riadi pada saat memberikan sambutan.

Dikatakan Direktur, Poliban selalu turut serta mengawal perubahan energi di Indonesia terutama di Kalimantan Selatan. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah penelitian yang dilakukan dosen dan mahasiswa.

“Untuk mendukung hal-hal energi terbarukan, dosen-dosen juga membuat penelitian bersama mahasiswa, misalnya projek hybrid tenaga angin dan matahari, kemudian pemanfaatan energi biomassa peleburan logam dengan limbah kayu, dan ada juga projek konversi kendaraan listrik yang bekerja sama dengan PLN,” ungkapnya.

Didaulat menjadi narasumber, Ahmad Syauki memberikan pemaparan tentang arah kebijakan, pengelolaan energi di Indonesia hingga jenis pembangkit energi baru dan terbarukan.

“Semoga ilmu kuliah umum hari ini bisa bermanfaat bagi dosen maupun mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan vokasi, sehingga akan semakin kecil gap antara institusi dengan industri,” ujar Syauki.

Di sela-sela penyampaian materi, ia juga menyisipkan tentang betapa pentingnya membangun jiwa kepemimpinan sejak dini untuk mahasiswa.

“Menjadi pemimpin tidak menunggu kita harus sukses dahulu. Menjadi pemimpin bisa dimulai dari perilaku kita terhadap diri sendiri, misalnya percaya diri, bisa merangkul teman-teman, dan inovatif. Itu akan membangun karakter pemimpin dalam diri kita,” pungkasnya.

0 comments
0 FacebookTwitterLinkedinEmail

Politeknik Negeri Banjarmasin perkuat kolaborasi industri melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Kerja Sama bersama 8 mitra strategis di Kalimantan Selatan. Kegiatan berlangsung di Gedung Kantor Utama Ruang Multimedia Lantai 2 Poliban, pada Senin (16/12/2024).

Adapun 8 mitra strategis itu meliputi; PT. Air Minum Bandarmasih, Solusi Arsip Indonesia, SMPN 11 Banjarbaru, PT. Pertamina Patra Niaga AFT Syamsudin Noor, PT. Kalimantan Prima Persada Port Sungai Putting, PT. Pegadaian, LB Lia Banjarmasin (Praktisi Mengajar), Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan (Praktisi Mengajar).

“Kiprah Poliban sebagai pencetak tenaga terampil ini akan terus dipertahankan seiring kebijakan nasional terutama di bidang keterampilan industri, oleh karena itu kita sangat perlu dukungan dari mitra industri ini,” ujar Reza Adhi Fajar, Ketua Jurusan Teknik Sipil dan Kebumian Poliban mewakili Direktur Joni Riadi.

Dikatakan Reza, perguruan tinggi aset nasional di Kalimantan Selatan dan Tengah yang dipusatkan di Banjarmasin, tidak akan berjalan dengan semestinya tanpa dukungan dari mitra industri.

“Acara ini sangat penting bagi kami, karena bagi perguruan tinggi vokasi mitra industri adalah kunci untuk pengembangan pendidikan yang lebih baik lagi, jadi kami atas nama pimpinan sangat mengapresiasi kehadiran bapak atau ibu untuk penandatanganan kerja sama ini,” ungkapnya.

Mewakili rekan-rekan industri, Direktur Utama PT. Air Minum Bandarmasih Muhammad Ahdiyat menuturkan, bahwa keberadaan Poliban juga sangat mendukung mitra industri khususnya dalam peningkatan kinerja perusahaan.

“Harapannya kegiatan ini bisa bermanfaat baik bagi kami maupun Poliban, kami menyadari keberadaan perusahaan tidak terlepas dari talenta atau lulusan dari perguruan tinggi salah satunya Poliban ini,” ucapnya saat memberikan sambutan.

Ahdiyat juga menegaskan, PAM Bandarmasih akan selalu berkomitmen membuka peluang kolaborasi dengan dunia pendidikan, termasuk dengan Poliban.

“Kita terbuka dengan dunia pendidikan, baik jenjang SLTA maupun perguruan tinggi seperti Poliban, dan tentunya kami sesuaikan dengan kebutuhan kami di perusahaan,” pungkasnya.

 

 

 

 

0 comments
0 FacebookTwitterLinkedinEmail

Ketersediaan kayu ulin kini semakin langka dan sulit didapatkan, sehingga menyebabkan kenaikan harga kayu ulin yang membuat pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tepok jidat.

Pasalnya, kayu ulin kerap digunakan untuk bahan bakar peleburan logam seperti yang dilakukan UMKM Makuba Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk membuat baling-baling kapal, Sabtu (14/12/2024).

Hal itu mendorong sejumlah dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Banjarmasin yang tergabung dalam Tim Inovokasi Kreatif Mitra Vokasi menciptakan alat pelebur aluminium dengan pellet dari limbah kayu sebagai bahan bakar alternatif.

“Kita menggunakan serbuk kayu sebagai bahan bakar dalam proses pengecoran logam, pemanfaatan serbuk kayu ini sebagai bahan bakar dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi ketergantungan pada arang kayu ulin yang semakin langka dan mahal,” tutur Teguh Suprianto, Dosen Teknik Mesin / Tim Inovokasi Poliban.

Menurut dia, adanya alat ini dapat membantu masalah pembiayaan produksi UMKM Makuba. Disamping itu, penggunaan serbuk kayu bisa mengurangi deforestasi dan degradasi lingkungan.

“Ada beberapa tahapan yang kita lakukan, diantaranya pengolahan limbah kayu menjadi pellet lalu pembuatan alat tungku pembakaran (burners) pellet, setelah burner selesai, kita melakukan uji kelayakan untuk memastikan burner dapat digunakan sebagai alat peleburan aluminium,” jelasnya.

Dikatakannya pula, saat ini mitra masih menggunakan alat peleburan dengan sistem terbuka, yang menyebabkan banyaknya energi panas tidak sepenuhnya diarahkan ke logam yang dilebur, sehingga menyebabkan penggunaan bahan bakar kurang efisien.

“Sedangkan alat peleburan kita ini menggunakan sistem tertutup, dan berhasil meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar dan memaksimalkan pemanfaatan energi panas, jadi jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk mencapai suhu tertentu dapat dikurangi,” ujarnya.

Disisi lain, rasa syukur dan senang diungkapkan Ahmad Gazali selaku pemilik UMKM Makuba. Ia mengatakan, dengan adanya alat tersebut sangat membantu pembiayaan produksi jadi lebih hemat.

“Alhamdulillah untuk bantuan alat yang dibuat oleh Tim Inovokasi Poliban sangat membantu kami, terutama dari segi efisiensi bahan bakar jadi lebih hemat, biasanya arang yang kami gunakan harganya 50-60 ribu perkarung, nah kalau alat dari Poliban pakai kayu sisa pabrikan sehingga bisa gratis atau tergantung kesepakatan ditempat,” ucapnya.

Pak Zali, begitu sapaannya juga mengatakan, selain hemat, proses pembakaran pun jadi lebih cepat dan efisien.

“Kemarin ada dua jenis bahan pellet, yang jenis pertama lebih banyak sisa debu yang dihasilkan dan lebih cepat habis, nah jenis yang kedua yang lebih baik hemat bahan bakar dan cepat panas,” tandasnya.

0 comments
0 FacebookTwitterLinkedinEmail

Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin Joni Riadi meresmikan peluncuran produk Mobile Charging Station Berbasis Solarcell atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU Bergerak) Berbasis Panel Surya di Lapangan Basket Poliban pada Rabu (11/12/2024).

“SPKLU ini merupakan hasil riset bersama antara dosen, mahasiswa dan mitra industri, tentunya kolaborasi seperti ini yang diharapkan oleh pemerintah,” ucap Direktur.

Dikatakan dia, SPKLU Mobile masih sangat jarang ada di Kota Banjarmasin, sehingga diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Semoga bisa memudahkan masyarakat, terutama yang memiliki kendaraan listrik, dan di dukung oleh semua mitra industri yang bergerak di bidang kendaraan listrik, seperti Wuling yang juga berhadir pada peresmian hari ini,” ungkapnya.

Sementara, Ketua Peneliti Riset Jazuli Fadil menyampaikan bahwa peluncuran produk ini merupakan hilirisasi inovasi hasil riset untuk tujuan komersialisasi, melalui program dana padanan dari pemerintah untuk mendukung Kerjasama Poliban dan Mitra dari PT.Kalimantan Ahli Daya.

Fadil juga mengatakan, keunggulan SPKLU yang dibuat tim nya, bersifat mobile, sehingga bisa berpindah pindah tempat sesuai keperluan dan dilengkapi dengan sel surya yang ramah lingkungan. Selain itu, juga bisa dimanfaatkan untuk mitigasi bencana sebagai backup power.

“Kalau ada event atau pameran kita bisa langsung mendekat (on the spot), kalau SPKLU lainnya hanya di satu tempat itu saja, sementara rasio charger point dengan SPBU itu sangat jauh, SPBU cukup merata tapi kalau SPKLU masih sangat terbatas. Harapannya, alat ini bisa bermanfaat untuk masyarakat serta mendukung percepatan kendaraan listrik yang ramah lingkungan, dalam rangka menghadapi tantangan pemanasan global, dan tentu saja meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Poliban ,” tandasnya.

0 comments
0 FacebookTwitterLinkedinEmail

Politeknik Negeri Banjarmasin masih berada di angka 20% dalam penerapan mata kuliah berbasis Project Based Learning (PBL) dan Case Method.

Hal itulah yang mendorong terselenggaranya kegiatan Workshop Persamaan Persepsi Metode Pembelajaran Project Based Learning (PBL) dan Case Method sebagai Bobot Evaluasi pada hari ini, dengan Ahmad Rofi’i dari Politeknik Negeri Jember (Polije) selaku pemateri, bertempat di Gedung Kantor Utama Ruang Multimedia Lantai 2, Rabu (11/12/2024) pagi.

“Ada 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, dan salah satunya yaitu IKU nomor 7 tentang mata kuliah berbasis PBL dan Case method yang harus kita capai,” ucap Direktur Poliban Joni Riadi saat membuka kegiatan.

Menurut Direktur, melihat banyaknya mata kuliah di Poliban yang berjumlah kurang lebih 280, sehingga diperlukan 30% lagi untuk mencapai target IKU.

“Saat ini target yang kita penuhi masih 20%, semestinya target kita harus mencapai 50% mata kuliah yang menerapkan PBL dan Cased Method ini, nah melalui kegiatan ini dan pemaparan yang diberikan narasumber bapak Ahmad Rofi’i, semoga kita bisa memahami dan menerapkan PBL untuk semua mata kuliah di Poliban, sehingga bisa meningkatkan capaian IKU kita,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) Poliban Phaureula Artha Wulandari menyampaikan, kegiatan Workshop berlangsung selama dua hari yakni sejak hari Selasa 10 Desember 2024, yang bertujuan untuk menyamakan persepsi dosen mengenai metode pembelajaran PBL dan case method.

“Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dosen dalam menyusun perangkat pembelajaran inovatif kreatif dengan menggunakan model PBL dan Case method,” tuturnya.

Sehingga, diharapkan dari kegiatan ini dosen dapat mengupdate Perangkat pembelajaran dari mata kuliah PBL dan case method. Perangkat pembelajaran tersebut antara lain Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Bahan Ajar Berbasis PBL/CBL, Evaluasi/Asesmen, dan Sistem Penilaian Pembelajaran, ungkap Phaureula.

“Bukan hanya bermanfaat bagi dosen, namun metode PBL ini juga bisa menjadikan mahasiswa agar lebih kreatif, inovatif dan mengembangkan kemampuan critical thinking nya, dan paling penting hal ini akan mendukung meningkatnya capaian IKU 7 pada perjanjian kinerja (PK) Direktur,” pungkasnya.

 

 

0 comments
0 FacebookTwitterLinkedinEmail

Pengolahan kelapa menjadi salah satu proses krusial dalam industri katering. Secara tradisional, pemarutan kelapa dilakukan secara manual menggunakan papan parut sederhana atau alat konvensional biasa akan membuat pekerjaan tidak efisien dan melelahkan, terlebih jika volume produksi meningkat.

Demikian kata Antan Noraidi Maulana, Dosen Jurusan Politeknik Negeri Banjarmasin. Ia bersama dua rekannya Ryan Dinata dan Ikna Urwatul Wusko mencoba memberikan solusi dengan membuat Teknologi Tepat Guna Alat Pemarut Kelapa Dengan Sistem Automatic Feeder, Rabu (04/12/2024).

“Dalam menghadapi permintaan produk makanan berbasis kelapa yang semakin tinggi, diperlukan solusi yang lebih efisien dan ergonomis dalam proses pemarutan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, permasalahan umum yang sering terjadi pada mesin konvensional biasa meliputi fitur otomatis yang tidak berfungsi baik, penumpukan sisa kelapa yang sulit dijangkau, desain yang kompleks dan sulit dibersihkan, kurangnya fitur keamanan seperti penutup pelindung, dan ukuran parutan yang tidak konsisten.

Sehingga, perlu adanya inovasi pada pada mesin pemarut kelapa biasa untuk meningkatkan efisiensi produksi, keselamatan pengguna serta mengurangi kelelahan pekerja dan risiko cedera, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan aman.

“Nah inovasi perangkat mesin pemarut kelapa dengan sistem automatic feeder secara mekanis yang kami buat ini bisa menutup kelemahan mesin konvensional yang ada di pasaran, sehingga proses pemarutan kelapa jauh lebih cepat dan efisien,” tuturnya.

“Begitu kelapa dimasukkan, mesin akan menggunakan pisau pemarut yang berputar cepat untuk mengubah daging kelapa menjadi parutan halus, siap untuk digunakan dalam berbagai produk makanan atau keperluan industri,” lanjutnya.

Antan berharap, pengembangan alat pemarut kelapa ini bisa berkontribusi dalam meningkatkan daya saing produk lokal di pasar, membuka peluang kerja baru dan meningkatkan produktivitas komunitas, terutama di sektor pertanian dan pengolahan kelapa.

“Dengan adanya pemarut kelapa automatic feeder, para petani kelapa atau pengusaha lokal tidak perlu lagi bergantung pada proses pemarutan manual yang memakan banyak tenaga kerja, sehingga mereka bisa fokus pada aspek lain dari produksi,” tutupnya.

0 comments
0 FacebookTwitterLinkedinEmail
Newer Posts

Copyright @2021  All Right Reserved – Politeknik Negeri Banjarmasin