Dimas Ali Ahmadi, biasa dipanggil Dimas adalah mahasiswa Prodi Sarjana Terapan Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah Poliban yang multitalent, super aktif dan tidak bisa diam. Ia punya motivasi tinggi dalam pengembangan pendidikan dan pengembangan pemuda, tekun dalam menjalankan amanah dan punya semangat tinggi dalam menjalankan tanggung jawab yang sudah diberikan.
Lelaki kelahiran Kembang Habang Baru, 13 Agustus 2001 memiliki ketertarikan atau minat khusus pada management, development,internal control and administration. Ia berorganisasi sejak 2014, sejak di bangku sekolah. Hampir semua hal ia ikuti. Mulai dari organisasi santri, pramuka, PMR, PIK-R MAN, hingga Marching Band.
ÂÂÂ
Sejak menjadi mahasiswa di Jurusan Akuntansi, Dimas mulai aktif di Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Hima). 2019-2021, ia menjadi anggota Divisi Pengembangan Sains&Skill dilanjutkan menjadi anggota Divisi Hubungan Internal, SDM dan Organisasi. Ia juga merangkap menjadi anggota Kajian dan Strategi pada Komunitas kampus yaitu Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Poliban. Pengkaderan dan proses berorganisasi di Hima memberikan banyak makna bagi perkembangan organisasi seorang Dimas. Betapa tidak, setelah itu, 2020/2021 Dimas menjadi Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Poliban.
Tidak hanya bergiat di lingkungan internal Poliban, Dimas juga mengepakkan sayap dan mengayunkan langkah ke luar kampus. Ia menjadi anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan Depertemen Pendidikan dan Keilmuan Periode 2020/2021 pada Kerukunan Mahasiswa Tapin Kalimantan Selatan. Periode setelahnya, ia kemudian dipercaya menjadi sekretaris jenderal.
Yang sangat membanggakan jurusan adalah kiprahnya di Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Se-Indonesia. Dimas dipercaya sebagai Staf Ahli Kesekretariatan/Sekretaris Nasional Periode 2021/2022.
Relawan yang Selalu Antusias Mencoba Banyak Hal
Antusias mencoba banyak hal. Ya, itulah kesan yang akan didapatkan oleh orang yang terhubung dengan Dimas. Dalam rentang waktu yang nyaris bersamaan, ia mencoba berbagai hal dengan antusias. Pernah menjuarai lomba puisi dan puitisasi Alquran, lomba nasyid islami solo. Sebagai qori, suaranya pun sangat indah ketika melantunkan ayat suci Alquran.ÂÂÂ
Ketika sekolah, bakatnya sudah terlihat. Kemampuannya dalam bidang komunikasi juga beberapa kali mengantarkannya menjadi juara penyuluh kesehatan dari tingkat kabupaten hingga provinsi. 2017 ia mendapat penghargaan Penyematan Bina Krida Bina Gizi oleh Menteri Kesehatan RI Ibu Nila Djuwita Anfasa Moeloek.
Pada 2020/2021, ia menjadi Duta Felari teraktif dalam ajang Duta Felari Award. Menariknya lagi, Dimas juga memiliki jiwa kepedulian dan sosial yang tinggi. Ketika pandemi melanda, Dimas menjadi relawan Program Relawan Covid-19 Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (2020). Pada tahun yang sama, ia menjadi Enumerator Program Wakaf Data Pendayagunaan Masjid dan Dakwah Ekonomi Islam Indonesia. Berbagai pelatihan daring juga kerap diikutinya. Tidak jarang ia juga menjadi MC maupun menjadi nara sumber yang bisa membuatnya berbagi ilmu kepada orang lain. Menjadi MC dan moderator PPI Edufest oleh Direktorat Felari Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia barangkali merupakan pengalam yang paling berkesan baginya.
Ketika ditanya apa cita cita atau impian terbesarnya, Dimas menjawab panjang lebar. “Impian terbesar saya saat ini adalah ingin mencari kesempatan di masa muda untuk terus belajar dan terus berbagi kepada masyarakat sekitar. Kemudian sebagai seorang muslim pastinya impian terbesar adalah diberikan kesempatan untuk berangkat Umrah atau Haji. Untuk impian di bidang pendidikan jika ada rezeki nantinya, Insya Allah dapat melanjutkan studi ke Inggris ataupun Turki. Saya ingin terus dapat memberikan dampak positif di bidang Pendidikan dan Pengembangan Indonesia.â€ÂÂ
Terakhir ketika diminta pesan-pesan untuk mahasiswa lainnya, ia menjawab “Saya pernah gagal ditolak beberapa Organisasi, saya pernah gagal pada beberapa perlombaan yang saya ikuti bahkan demam panggung sampai pernah Lomba Azan bergetar dan tidak bisa melanjutkan, saya pernah dapat kesempatan untuk kuliah di perguruan tinggi ternama tetapi belum dapat restu dari orang tua. Tapi, selama gagal untuk berproses bukan sekedar protes, gunakanlah kegagalan untuk mencoba dan jangan gunakan kegagalan untuk kecewa. Selalu berikan yang terbaik karena “Your Life Is Choice, You Don’t Have To Be Perfect To Be Amazing, Let’s Change For Future!” pungkasnya sambil tersenyum optimis.[]@diarinai